Catatan kajian ini merangkum Tausyiah Ustad Suadin S.Ag. pada malam ke-20 Ramadhan 1446H. Tema utama berkisar pada tiga aspek puasa dan hubungannya dengan perjumpaan dengan Allah.
I. Tiga Aspek dari Puasa:
Tausyiah tersebut menekankan bahwa puasa mencakup tiga elemen yang saling berhubungan:
- Puasa Tubuh: Ini melibatkan pantang makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga senja. Bahkan dalam aspek fisik ini, ditekankan pentingnya menjaga pendekatan yang sehat, dengan menasihati agar tidak berpuasa berlebihan yang dapat membahayakan tubuh.Puasa Tubuh: Ini melibatkan pantang makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga senja. Bahkan dalam aspek fisik ini, ditekankan pentingnya menjaga pendekatan yang sehat, dengan menasihati agar tidak berpuasa berlebihan yang dapat membahayakan tubuh.
- Puasa Indera: Ini lebih dari sekadar fisik dan melibatkan menahan panca indera dari tindakan-tindakan yang dilarang. Tidak seperti puasa tubuh, yang memiliki jangka waktu tertentu, aspek ini bersifat terus menerus, berlangsung hingga kematian.Puasa Indera: Ini lebih dari sekadar fisik dan melibatkan menahan panca indera dari tindakan-tindakan yang dilarang. Tidak seperti puasa tubuh, yang memiliki jangka waktu tertentu, aspek ini bersifat terus menerus, berlangsung hingga kematian.
- Puasa Hati: Ini adalah aspek yang paling menantang, yang membutuhkan pemurnian hati dari emosi negatif seperti kesombongan dan pengembangan ingatan (zikir) dan pengagungan (tasbih) kepada Allah. Tausyiah ini menyoroti perbedaan antara zikir dan tasbih, dengan menekankan perbedaan orientasi dan waktu pelaksanaannya.Puasa Hati: Ini adalah aspek yang paling menantang, yang membutuhkan pemurnian hati dari emosi negatif seperti kesombongan dan pengembangan ingatan (zikir) dan pengagungan (tasbih) kepada Allah. Tausyiah ini menyoroti perbedaan antara zikir dan tasbih, dengan menekankan perbedaan orientasi dan waktu pelaksanaannya.
II. Pahala Puasa:
Tujuan akhir dari ketiga aspek puasa ini adalah untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan. Tausyiah tersebut mengutip perkataan Nabi tentang dua kegembiraan orang yang berpuasa: kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhan. Pertemuan dengan Tuhan ini disajikan sebagai hadiah tertinggi, sebuah berkah tertinggi yang tidak diberikan kepada semua penghuni surga.
III. Doa dan Salam Pembuka:
Tausyiah dimulai dengan salam dan pujian tradisional Islam kepada Allah. Kemudian diikuti dengan salam kepada Nabi Muhammad (saw). Narasi kemudian beralih ke topik utama dari tiga aspek puasa.
Transcript
asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh waikumsalam warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillahilladzi jaala Syahru Ramadan was Syahrul Mubarak alladzi unzila fihil Quran hudinnasi wa minaluda furq
00:29
asaduaahaillallah wdahuik wa asadu Anna muhammadan abduhuasuluhu la nabiya ba Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin waa alihi wa ashabihi ajmain ammaad puji dan syukur kembali kita panjatkan kehadirat Allah rabbul alamin Allah yang masih memberikan
00:57
kesehatan kesempatan serta kekuatan kepada kita semua sehingga Alhamdulillah di malam yang ke-20 ini kita masih dapat melangkahkan kaki kita menuju ke tempat yang sangat Suci lagi Mubarak ini dalam rangka mencari keridaan Allah melalui salat Isya secara
01:24
berjemaah Insyaallah dilanjutkan dengan salat Tarawih dan ditutup dengan salat Witir secara berjemaah pula semoga seluruh rangkaian ibadah yang kita laksanakan pada malam ini diterima oleh Allah dan diberikan pahala yang besar Amin selanjutnya salam serta
01:52
selawat kita sampaikan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam beliau merupakan Uswatun Hasanah sekaligus sebagai rahmat bagi seluruh alam dan juga beliau nabi dan rasul yang sangat dipuji oleh Allah akan
02:17
akhlak Budi pekertinya yang agung wa inakinim dan Sesungguhnya engkau Muhammad memiliki akhlak atau budi pekerti yang Mulia budi pekerti yang mulia itu mesti lahir pada hati yang bersih pada hati yang suci semoga ibadah puasa kita Insyaallah mengantar hati-hati kita
02:44
menjadi hati yang bersih dan suci Amin Jemaat haru yang sama dimuliakan oleh Allah dikisahkan dalam salah satu riwayat hadis ketika seluruh penghuni surga sementara berbahagia bergembira dan bersukacita dengan berbagai macam kenikmatan yang diberikan oleh Allah di
03:11
dalamnya yang tentu saja belum pernah dirasakan sebelumnya saat mereka di dunia tiba-tiba di tengah kerumunan mereka terdengarlah suara dan suara itu mengatakan apa wahai surga Inikah kenikmatan yang kalian cari Inikah kenikmatan yang kalian
03:40
idam-idamkan dulu penghuni surga pun tercengang kira-kira ada enggak nikmat di atasnya ini apa yang kami rasakan sekarang ini lantas Mereka bertanya apakah masih ada nikmat di atas apa yang kami rasakan ini lalu suara itu mengatakan Iya masih ada di atasnya Apa itu ketika kalian
04:09
berjumpa dengan Tuhanmu jadi nikmat yang paling tinggi ketika kalian berjumpa dengan Tuhanmu Subhanallah hadirin dalam riwayat ini Paling tidaknya ada dua kesimpulan yang bisa kita petik pertama bahwa tidak semua orang ketika sudah berada di surga bisa bertemu dan
04:35
berjumpa dengan rabnya wujuhu berseri-serilah wajah orang-orang Mukmin memandang wajah Tuhannya itu tidak semua penghuni surga dapat merasakannya yang kedua bertemu atau berjumpa dengan Allah Diel kemudian hari nanti merupakan nikmat yang sangat S luar biasa dahsyatnya yang sangat luar biasa
05:04
Agungnya yang sangat luar biasa Mulianya sehingga memang tidak semua orang sampai dan ketemu dengan Tuhannya Alquran menegaskan wa inna katir minanas bqbihimfirun di antara kebanyakan manusia bukan yang sedikit di antara kebanyakan manusia ingkar berjumpa dengan Tuhannya mudah-mudahan Insyaallah kita yang hadir
05:33
pada malam ini karena kita berasal dari Allah mudah-mudahan kita kembali kepada Allah karena itu nikmat yang sangat luar biasa lalu pertemuan dan perjumpaan itu menjadi cita-cita Mulianya kita Lalu bagaimana bisa mendapatkan pertemuan itu nanti ketika kita kembali ke akhirat ternyata salah satu upaya dan usaha kita sekarang adalah supaya kita
06:01
bisa berjumpa dengan Allah maka laksanakan ibadah puasa dengan baik kata nabi ada dua kebahagiaan orang yang berpuasa pertama pada waktu dia berbuka yang kedua pada waktu dia berjumpa dengan rabnya ini janji nabi bagi orang-orang yang betul-betul menyempurnakan ibadah puasanya dia akan mendapatkan dua kebahagiaan pada waktu dia berbuka dan
06:30
pada waktu dia berjumpa dengan Tuhannya Subhanallah ternyata puasa Ramadan ini sangat luar biasa faedahnya untuk kita dan salah satu sarana untuk sampai dan berjumpa dengan Rabb kita hanya pertanyaannya kemudian adalah puasa Seperti apa karena di sisi lain nabi pernah juga menyampaikan kamiminisahu Minami Ilal Jui Wal
06:60
Berapa banyak orang berpuasa ini juga tidak sedikit berapa banyak orang berpuasa tetapi tidak ada yang didapatkan dari puasanya kecuali lapar dan haus berarti kalau pola puasa seperti ini itu tidak bisa mengantar kita sampai kepada Allah Itulah sebabnya melalui kesempatan ini kita akan mencoba Bagaimana menyempurnakan ibadah puasa itu di dalam
07:27
pemahaman kami puasa itu memiliki tiga rangkaiannya Kalau mungkin di luar sana mengatakan ada tiga tingkatannya ada puasanya orang awam puasanya orang khusus khususil khusus kalau pemahaman kita seperti itu kadangka kecenderungan kita bukan yang di atas kita pilih pasti yang di bawah akhirnya puasa tongki juga bohong juga Ki atau puasaki juga gosip
07:56
juga orang lain kenapa kita selalu berasumsi misalkan orang awam Ji ah makanya kami mencoba melihat lebih jauh tentang puasa itu bahwa puasa itu memiliki tiga rangkaiannya dan semua rangkaian itu harus dipuasakan apa itu pertama puasanya tubuh itu harus puasakan yang kedua puasanya panca indra dan yang ketiga puasanya
08:23
Hatita kalau ini mampu kita puasakan itu sangat luar biasa pak tidak perlulah kita memahami puasa Awam puasa khusus khusus sel khusus sehingga kita memilih yang paling bawah nah sekarang pemikiran kita tentang puasa ada puasa tubuh kita punya tubuh puasa pancara kita punya pancainra puasa hati kita juga puasa punya hati sekarang bagaimana mengaplikasikannya itu pertama puasa tubuh puasa tubuh itu hanya tiga
08:51
tidak makan tidak minum dan tidak berhubungan suami istri mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari itu puasa tubuh Tetapi walaupun begitu puasa tubuh itu juga kata nabi itu memberikan Efek sehat untuk yang melaksanakannya kata nabi sumuihun puasa itu sehat apa alasannya salah satu di antaranya adalah ternyata mempuasakan tubuh itu yang diatur adalah
09:20
pola makanta Kalau bagus pola makanta Insyaallah sehat kitau makanya kata nabi akhiri makan sahurmu segeralah berbuka Kenapa tubuh ini punya batas waktu Pak jangan kemudian karena kita mampu masih magrib nanti Isya baru buka salah itu namanya menganiaya Tuba Ada batas waktunya ini setelah itu nabi juga mengatakan kalau kau berbuka usahakan dengan kurma di dalam kurma itu manis
09:47
Pak ternyata Pada waktu kita berpuasa yang paling banyak terkuras adalah energi sebagian dokter mengatakan untuk mengembalikan energi itu harus mengkonsumsi yang manis Pak Nah nabi Contohkan kurma mungkin pada waktu itu belum ada sirup di HT gak ada juga cendol l mungkin tapi sunahnya adalah kurma ini puasa tubuh yang kedua puasanya pancara ini lebih berat daripada puasa tubuh
10:16
menahan pandangan pendengaran penciuman penguas pengucapan dari hal-hal yang dilarang oleh agama yang dilarang oleh Allah dan puasanya tu puasanya panca indra ini beratnya ada ah itu tidak ada Bukanya kalau puasanya tubuh ada bukanya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari selesai tapi puasanya panca indra Tidak ada batas waktunya Kapan batas waktunya mati tpaki makanya kata
10:45
Nabi dalam hadisnya laamu umati Ma Fi Ramadan latamanna kullaha Ramadana sekiranya umatku mengetahui apa yang terkandung di dalam Ramadan maka mereka menjadikan semua bulan sebagai Ramadan itulah dasarnya puasanya panca indra Tidak ada batas waktunya mati Tompi Baru berhenti jangan kemudian dalam bulan puasa bulan Ramadan mampu kita tundukkan pandangan begitu bulan Syawal begini Mat
11:13
salah terakhir puasanya hati tak ini jauh lebih berat lagi apa puasanya hati di samping dia harus meninggalkan seluruh penyakit hati hati sombong dan seterusnya hati harus senantiasa memperbanyak ing kepada Allah hati harus senantiasa memperbanyak Bertasbih kepada Allah bukan saja mengingat bukan saja bukan saja Bertasbih dia harus
11:41
senantiasa juga mengingat kepada Allah ini dua kalimat yang kadang kala sebagian orang mengatakan sama Oh tidak karena Alquran memisahkan antara berzikir dengan Bertasbih itu ya Wahai orang-orang yang beriman Perbanyaklah mengingat kepadaku kata Allah dan bertasbihlah pada pagi dan petang dicermati ini ayat mesti berbeda antara berzikir dengan Bertasbih
12:09
walaupun di luar sana mengatakan sama mengingat berzikir di dalam ayat ini suruh perbanyak bahkan ayat-at mengatakan qiam W junubihim pada waktu berdiri duduk ataupun berbaring sementara Bertasbih Hanya dua waktu saja kalau bukan pagi petang kalau bukan petang pagi itu perbedaan pertama perbedaan kedua Bertasbih itu bukan saja manusia bisa tetapi apa yang ada di bumi ini mampu Bertasbih sabahillahi famawati
12:38
Wal ARD telah Bertasbih apa-apa yang ada di langit dan di bumi tetapi berzikir kepada Allah mengingat kepada Allah tidak ada yang mampu kecuali manusia Kenapa karena hanya manusia memiliki potensi yang sangat luar biasa yang Allah berikan Apa itu ingatan hati dan perasaan itulah potensi yang luar biasa dimiliki oleh kita yang tidak dimiliki oleh makhluk yang sehingga hanya manusia yang mampu mengingat kepada Allah yang ketiga yang ketiga perbedaannya kalau Bertasbih itu Ada
13:07
batas waktunya di WC tidak boleh Bertasbih tetapi mengingat kepada Allah di mana pun dan dalam keadaan apapun sering kami katakan biar di dalam WC silakan Antum berzikir kepada Allah tapi tidak Bertasbih Kenapa banyak contoh kasus Pak orang masuk di WC tidak keluar nanti dikasih keluar baru keluar Kenapa meninggal kalau kita meninggal dalam keadaan tidak mengingat meninggal apa namanya kemudian terakhir perbedaannya Bertasbih itu orientasinya kepada nama Bertasbih itu orientasinya kepada
13:35
kalimat itulah yang kita sebut subhanallah alhamdulillah dan seterusnya sedangkan berzikir orientasinya kepada pemilik nama orientasinya kepada pemilik kalimat Kenapa Allah itu bukan saja nama Allah itu bukan saja kalimat tidak mungkin ada namanya kalau tidak ada pemilik namanya tidak mungkin ada kalimatnya Kalau tidak ada pemilik kalimatnya maka bijaksana sekali ketika al-qur’an mengatakan Perbanyaklah mengingat kepadaku dan bertasbihlah pada pagi dan petang tidak mampu mengingat
14:04
Bertasbih pada pagi dan petang hadirin hadirat yang sama dimuliakan oleh Allah tiga rangkaian puasa ini ketika kita mampu melaksanakan mudah-mudahan inilah yang mampu mengantar jiwa-jiwa kita ini sampai kepada Allah subhanahu wa taala sebagaimana dijanjikan oleh Nabi ada dua kebahagiaan orang yang berpuasa pada waktu dia berbuka dan pada waktu dia berjum dengan Tuhannya kenikmatan yang sangat luar biasa ketenangan yang sangat
14:34
luar biasa dan keagungan di akhirat yang sangat luar biasa semoga Insyaallah Allah mempertemukan kita dengannya wujuhu yaumidinirbiha Nir lebih kurangnya Mohon dimaafkan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam