Jika anak Menangis, sholat dipercepat?

share it

Facebook
Telegram
WhatsApp

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Shalat yang khusu’ adalah jalan keberuntungan, namun tidak gampang mencapai derajad shalat yg khusu’ itu, ada banyak gangguan dari dalam diri atau dari luar diri seperti suara anak menangis.

Jika di tengah shalat, imam mendengar ada anak kecil menangis,
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنِّي لَأَدْخُلُ فِي الصَّلاَةِ وَأَنَا أُرِيدُ إِطَالَتَهَا، فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ، فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلاَتِي مِمَّا أَعْلَمُ مِنْ شِدَّةِ وَجْدِ أُمِّهِ مِنْ بُكَائِهِ

“Aku pernah mengimami shalat dan aku berniat untuk memperpanjang shalat (membaca surat yg banyak ayatnya) tersebut. Namun aku mendengar tangisan anak kecil. Maka aku ringkas shalat tersebut karena aku memahami betapa berat perasaan ibunya karena tangisan anaknya” (HR. Bukhari no. 709, Muslim no. 470).

Dalam hadits ini juga jelas dicontohkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa beliau mempercepat shalat ketika mendengar ada anak kecil yang menangis dan khawatir membuat ibunya bersedih.

Namun mempercepat shalat yang dimaksud di atas bukan berarti mempercepat gerakan hingga terlalaikan rukun-rukun shalat, melainkan memilih ayat2 dan surat yg pendek.

Melalaikan rukun shalat tidak diperbolehkan, karena dicela oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai pencurian yang paling bejat. Sebagaimana dalam hadits lain,

disebutkan ancaman yang lebih keras bagi orang yang tidak menyempurnakan rukun-rukun shalat:

رأى رجلًا لا يتمُّ ركوعَه ، وينقرَ في سجودهِ وهو يصلِّي ، فقال : لو ماتَ هذا على حالهِ هذه ، مات على غيرِ ملَّةِ محمدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلم ، ينقُر صلاتَه كما ينقرُ الغرابُ الدَّمَ ، مثَلُ الذي لا يتمُّ ركوعَه وينقرُ في سجودهِ ، مَثلُ الجائعِ الذي يأكلُ التمرةَ والتمرتينِ ، لا يُغنيانِ عنه شيئًا

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam melihat seorang lelaki yang tidak menyempurnakan rukuknya, dan ia mematuk-matik di dalam sujudnya (karena saking cepatnya) ketika dia shalat. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika orang ini mati dalam keadaan seperti ini, maka dia tidak mati di atas ajaran Muhammad. Ia mematuk-matuk seperti gagak mematuk daging. Permisalan orang yang tidak menyempurnakan rukuknya dan mematuk-matuk dalam sujudnya seperti seorang yang lapar yang hanya memakan satu atau dua buah kurma. Itu tidak mencukupinya sedikit pun” (HR. Ath Thabrani, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifat Shalat Nabi, 2.642).

Suara anak menangis adalah salah satu alasan meringkaskan shalat dan alasan2 lain yg semisal, mari kita amalkan dan memberitahu yg lain, la haula wala quwwata illaa billaah…

Semoga kita semua beserta keluarga selalu dalam keadaan sehat penuh keberkahan dan dalam limpahan Hidayah dari Allah Ta’ala serta mampu istiqamah shalat khusu’ sampai akhir hayat,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ

Masjid Nurul Hidayah

Perum Taman Toraja, Tanjung Merdeka, Makassar

© 2023 | Masjid Nurul Hidayah

Perum Taman Toraja, Tj. Merdeka, Kota Makassar