Cara turun sujud, Lutut atau Tangan dulu?

share it

Facebook
Telegram
WhatsApp

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dg hari Jum’at Mubarak, saatnya kita memperbanyak ibadah termasuk shalat sunnat, cuma sering diperdebatkan cara sujudnya?

Cara Turun Sujud
Para ulama berbeda pendapat mengenai cara turun sujud, karena ada dua pendapat:

Pendapat pertama: kedua lutut terkebih dahulu baru kedua tangan. Ini adalah pendapat jumhur ulama, diantaranya Syafi’iyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah.

Dari Alqamah dan Al Aswad rahimahumallah:

ِحَفِظْنَا عَنْ عُمَرَ فِي صَلَاتِهِ أَنَّهُ خرَّ بَعْدَ رُكُوعِهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ كَمَا يَخِرُّ البَعِيْرُ، ووَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْه

“Aku mengingat cara shalat Umar (bin Khathab) bahwa beliau turun sujud setelah rukuk dengan bertumpu pada kedua lututnya sebagaimana unta yang meringkuk. Beliau meletakkan lututnya lebih dahulu dari tangannyaز” (HR. Ath Thahawi dalam Syarah Ma’anil Atsar, 1419, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi, 2/717).

Ini pendapat yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahumullah.

Pendapat kedua: kedua tangan lebih dahulu baru kedua lutut. Ini adalah pendapat ulama Malikiyyah dan juga salah satu pendapat Imam Ahmad.

Dari Nafi’ rahimahullah, ia berkata:

كَانَ إِبْنُ عُمَرَ يُضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ

“Ibnu Umar dahulu meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnyaز” (HR. Al Bukhari secara mu’allaq di hadits no. 803, Ibnu Khuzaimah no. 627, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/77).

Ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin,
karena terdapat hadits:

إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ

“Jika kalian sujud maka jangan turun sujud seperti meringkuknya unta. Hendaknya ia letakkan tangannya sebelum lutunya.” (HR. Abu Daud no. 840, Al Baihaqi no. 2739, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi 2/720).

Dan riwayat-riwayat yang menyatakan tangan dahulu sebelum atau sebaliknya lutut lebih banyak dan lebih bagus kualitasnya, Namun tentunya masalah ini adalah masalah  khilafiyah ijtihadiyyah yang longgar, keduanya boleh dan sama2 benar, yg pasti tidak benar adalah yg tidak sholat, wallahu a’lam bishawwaab…

Semoga kita semua beserta keluarga selalu dalam keadaan sehat penuh keberkahan dan dalam limpahan Hidayah dari Allah Ta’ala serta mampu istiqamah shalat khusu’,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ

Masjid Nurul Hidayah

Perum Taman Toraja, Tanjung Merdeka, Makassar

© 2023 | Masjid Nurul Hidayah

Perum Taman Toraja, Tj. Merdeka, Kota Makassar